Apa yang terlintas di benak kita ketika membaca ending sebuah buku seperti di atas? imaji yang terlintas adalah sebuah akhir yang "tidak biasa" untuk sebuah buku sejarah, tidak datar, tidak monoton, tapi menyimpas sebuah "kekuatan pamungkas" dari peristiwa kronologis yang luar biasa sebelumnya, sekaligus menjanjikan sebuah "babak lanjutan" yang lebih memukau. Ada kesan kepuasan, pemenuhan (Accomplishment), dan pencerahan dari babak yang baru saja kita lewati. Sebuah cara mengakhiri tulisan deskriptif yang sungguh "hidup" seperti ketika membaca buku fiksi.

Membaca karya Bauer ini seperti menonton sebuah film-film sejarah kolosal, seperti Alexander The Great atau Julius Caesar. Pembaca tidak dibiarkan berlama-lama larut dalam kebosanan membaca fakta-fakta sejarah seperti kejadian, tanggal, tahun dan nama pelaku. Nama pelaku sejarah dalam buku ini tidak hanya sekadar nama untuk dihapalkan, melainkan mempunyai kekuatan pribadi, atau dengan kata lain, menjadi sebuah karakter penentu jalannya cerita. Kejadian pun bukan hanya diuraikan sebab akibatnya, melainkan dipaparkan dengan hidup, dilengkapi fakta-fakta lain yang biasanya diabaikan dalam buku sejarah lainnya, seperti peninggalan arkeologi, peta dan alur waktu (time line).

Detail Buku:

Judul: Sejarah Dunia Kuno – Dari Cerita-Cerita Tertua Sampai Jatuhnya Roma
Penulis: Susan Wise Bauer
Penerjemah: Aloysius Prasetya A.
Penerbit: Elex Media Komputindo, 2017
ISBN: 978-979-27-9043-6
Jumlah halaman: 1002 halaman
Besar file: 8,53Mb
Baca-Download: Google Drive